Rabu, 05 November 2014

5 TIPS MENGEVALUASI SEBUAH BISNIS

Aha.....
Bismillahirrahmanirrahim

Kali ini saya akan menyampaikan 5 hal untuk mengevaluasi bisnis yang kita miliki. Apa aja, yuk simak lanjutannya ^_^

Kadang-kadang kita terjebak pada sebuah ide bisnis sebelum kita mengetahui apakah bisnis tersebut baik dijalankan ato tidak. Hal ini yang membuat kita terpaku pada suatu gagasan sehingga kita sulit melepaskannya meskipun tidak sesuai rencana.

5 Tips berikut untuk mengevaluasi sebuah bisnis:
  1. RISIKO >> Resiko apa yang harus kita ambil untuk membuat ide ini TEREALISASI? Pertanyaan ini sangat penting ketika kita mempunyai sebuah ide untuk direalisasikan. Kemudian, Berapa besar biaya produksi? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat ide ini berjalan? Apakah kita perlu mempersiapkan sesuatu yang lain? Apakah harus menambah biaya untuk bisnis? misal, menyewa toko, membuat web, sewa karyawan, dll. Ingat. Bisnis selalu beresiko ! Hampir mustahil untuk memprediksi hasil dari setiap ide bisnis yang dimiliki, karena sangat sulit memprediksi perilaku manusia (bagaimana mereka akan merespon). Anda bisa melakukan sebuah survei dari semua teman dan menanyakan apakah ide bisnis tersebut bagus, dan 100% dari mereka bisa mengatakan “ya”. Tapi ketika Anda melakukan eksekusi ide ini ke pasar, yang didapatkan adalah kegagalan. Apakah responden survei berbohong? Mungkin tidak. Mereka sama seperti Anda, tidak dapat menebak bagaimana konsumen berperilaku sepanjang waktu. Jika Anda adalah tipe orang yang benar-benar tidak menikmati risiko, memulai bisnis mungkin tidaklah cocok.
  2. TARGET PASAR >>  Apa kita memilikinya? Tidak peduli seberapa hebat ide kita, jika  tidak siapa pun yang akan membeli, maka menjadi tak berarti. Anda perlu  menentukan target pasar untuk produk. Pikirkan tentang hal ini. Di mana produk akan dijual? Siapa yang akan menyukai produk? Di mana mereka? Ada dua pilihan disini. Anda dapat mendistribusikan produk tersebut ke ritel, atau membangun toko sendiri. Bisa juga dengan membuat model bisnis online, website adalah toko virtual. Isilah dengan apa saja yang membuat pembaca tertarik dengan produk Anda.
  3. PERMINTAAN >>; Apa ada ruang di pasar untuk produk kita? Ada banyak versi yang berbeda dari permintaan konsumen. Ada jenis barang yang kita beli karena kita membutuhkan (misal ; popok bayi). Beberapa hal yang kita beli karena kita ingin mereka (misal ; televisi layar besar). Dan beberapa hal yang kita beli karena kita membutuhkan mereka dan kita menyukai mereka (misal ; pakaian, merek roti favorit atau makanan favorit, dll). Pertimbangkan kemana arah ide Anda. Bagaimana bisa membuat ide bisnis berjalan lebih lancar? Apakah orang lain melakukan suatu hal yang sama? Apa yang membuat ide tersebut menjawab permintaan dengan lebih baik? Jika permintaan saat ini tidak ada, dapatkah dilakukan di masa depan?
  4. MASA DEPAN >> Akankah ide ini bekerja dalam jangka panjang? Ini adalah pertanyaan yang sangat sulit, karena masa depan tidak bisa diketahui secara pasti. Pikirkan tentang ide bisnis kita. Apakah itu bergantung pada sumber daya yang sangat spesifik yang mungkin tidak tersedia dalam waktu dekat? Apakah ide kita memakan waktu, dari sudut pandang produksi, Kita tidak tahu apakah ada sumber daya untuk menghasilkan pada tingkat itu selama bertahun-tahun yang akan datang? Dapatkah produk tersebut ditingkatkan? Jika memulai sebuah bisnis, kemudian pada titik tertentu kita mengantisipasi lonjakan permintaan dengan menyewa karyawan tambahan, apakah mampu membayar biaya tambahan pada tingkat itu?
  5. CINTA >>; Apakah kita menyukai ide bisnis ini? Kebanyakan orang memulai dengan pertanyaan ini. Jika Anda tidak akan membeli produk atau menggunakan layanan ini , maka apa yang membuat orang lain berpikir akan melakukannya? Ide-ide yang baik lahir dari gairah, cinta, dan kerja keras. Jika Anda sudah melewati empat  pertanyaan pertama tapi kemudian menemukan bahwa tidak benar-benar cinta dengan ide itu, mungkin masih menjadi ide yang baik, namun bukanlah ide yang tepat jika direalisasikan. Hematlah sumber daya untuk memuaskan passion Anda. Memulai bisnis memang tidak mudah, ketika kita sudah menemukan ide bisnis, tapi ternyata ada banyak hambatan untuk merealisasikannya. Inilah tantangan yang harus dihadapi dan dilewati oleh para pengusaha sukses. Dengan memahami tips-tips di atas, semoga ide bisnis Anda dapat menjadi keberuntungan di masa depan.

========================================================================

Kami perkenalkan sebuah ide bisnis dari seorang Ustad Yusuf Mansur.
Informasi Silakan klik DISINI



Selasa, 21 Oktober 2014

PANGGILAN SAYANG


Panggilan buat anak… Yaa Nuuro ‘Ainayya… Wahai cahaya mataku… Ta’aal hunaa… Mari sini…
Atau coba jajal panggil… Yaa Mubasysyirol qolbi… Wahai yg menggembirakan hati… Ta’al ilaa hunaa… Mari sini…
Manggilnya jangan dg panggilan yg macem2, sia2, apalagi sampe punya arti kaco…
“Eh, geblek… Sini Luh…”.
Jangan. Tar anak beneran geblek.
“Cantiiiikkk… Sini Naaak… Cantik yg salehah… Sini sayang…” Gini nih panggil anak.
Nanti anak akan jawab…
“Iyaaa Ibuk cantiiikkk… Yg kecantikannya menerangi seisi rumah…”
Atau anak akan jawab, “Iya ibuk yg salehah, yg dirindukan Rasul saat nanti bertemunya..”
Kalau lg marah, marahlah seperti ibunya imam sudais…
“Idzhab anta. Ilaa masjidil haroom. Kun imaaman hunaak.”
Keren banget dah.

Marah aja jadi doa. “Pergi sana ke masjidil harom. Jadi imam sono…”
Gitu kata ibunya imam sudais. Umur 24th, imam sudais jd imam beneran.
Jangan sampeeee nyebut anak, sbg anak syetan pas lagi marah… “Anak syetan nih emang…”.
Dia ga sadar, itu anaknya sendiri. Berarti?

Panggil suami… “Kakanda sayang….”. Suaminya jawab, “Iye peyaaaanggg…”.
Aaaah, payah dah. Istri udah mau bermanja2. Jadi berantem, hehe
Sumpahin anak tuh begini yg cakep: “Emak sumpahin kamu 17 turunan ke bawah, kaya2, lagi saleh…”
Nah, turunan ke-18 ke atas, sumpahin lg.
Panggil ustadznya apa? “Ustadz Yusuf yg baik hati, tidak sombong, lagi rajin menabung…?” He he he he…
“Wahai Australia, tetangga kami yang baik hati, yang udah ngasih banyak kemudahan sdr2 kami di sana… Wahai Australia yg akhlaknya baik…”
Gitu tuh manggil Australia…
“Wahai Australia, yg sapi2nya banyak kami terima di sini…”
Walikota Bandung, keren… Sikapnya thd Australia, manteb.

Panggil presiden kita, menteri2nya, pejabat2 kita, dengan panggilan2 yg baik. Jadi doa buat beliau2. Semoga.
anggil tetangga: “Eh tetanggaaa… Rapih amat siiiihhh… Mau kemanaaa? Ke pasar?”.
InsyaaAllah tetangga, bakal gorengin ikan daaah.
Nabi memanggil ‘Aisyah, istrinya, dg panggilan: “Yaa Humaira… Wahai yg pipinya kemerah2an…”
Dahsyat ! InspiringHusband banget.

Coba panggil istri: “Yaa Humaira…”.
He he, dia bakal sewot… “Siape tuh…? Cewek mana…? Jgn macem2 yeee…”
Hehe, ga ngatri dia…
Rasul emang subhaanallaah dah…
Suatu saat, beliau datang, mencari menantunya… Sayyidinaa ‘Ali Karramallaahu wajhah.
Yg ada di rumah, hanya Faathimah. Imam ‘Ali, ga ada.
“Di mana putra pamanku yg kumuliakan…?”
Lihat. Beliau menyebut Imam ‘Ali begitu.

Beliau itu Rasul. Bukan hanya mertua. Tapi begitu sopan dalam memanggil nama atau menyebut nama menantunya. MaasyaaAllah.
Subhaanallaah kan?
Dan Nabi pun menyusul. Menyusul Imam ‘Ali.
Luar biasa.
Mertua loh.
Rasul lagi.
Nyusul menantu. Padahal beliau bisa banget manggil.

Besok cerita2 di Istiqlal, ttg ini aja ya? Ttg Nabi, ‘Aisyah, Faathimah, dan ‘Ali? Keren. Saya suka nangis kalo inget beliau2 semua.

“Wahai suamiku, jgn ada yg memandikan aku stlh wafatnya diriku… Kecuali engkau…”
Begitu pinta Faathimah, kepada Imam ‘Ali. *merinding.