Minggu, 01 Oktober 2023

1.4.a.4.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi

 


3 Motivasi Perilaku Manusia

Diane Gossen menyatakan ada 3 motivasi manusia, yaitu

1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman

2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain

3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan niilai-nilai yang mereka percaya

Penulis pernah berada dalam sebuah situasi sengaja melakukan sesuatu yang menyakitkan, hingga bertabrakan dengan penghargaan dari orang lain. Penulis tetap melakukannya karena mempertahankan prinsip-prinsip yang diyakini oleh penulis. Penulis merasa menjadi seorang yang berlwanan dengan orang lain, walaupun begitu penulis tetap merasa harus bertumbuh meski menyakitkan dan hal tersebut menjadi pembelajaran yang baik bagi kehidupan penulis.


Tugas 2.2 (1)

Penulis mengikuti program guru penggerak ini karena penasaran dengan program ini, bentuk pengetahuan baru dan pembelajaran yang akan diberikan dalam program ini. Penulis merasa tertantang ingin mengikuti tes program guru penggerak ini sekaligus untuk menguji kempetensi yang penulis miliki. Walaupun dalam program ini, pemerintah menawarkan posisi kepala sekolah atau pengawas, tetapi hal tersebut bukan tujuan utama karena penulis bukan bagian dari ASN. Penulis hanya ingin menjadi seorang pemelajar sehingga dapat menghadirkan pendidikan dan pengajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan kodratnya. Motivasi ini berdampak jangka panjang, penulis berusaha terus untuk mencari dan belajar hal-hal baru dari berbagai sumber. 


Tugas 2.2 (2)

Sebagai seorang Guru dan sudah menjadi habit untuk selalu berusaha menghargai waktu. Menghargai diri sendiri dan dapat menjadi teladan bagi orang lain. Murid lebih mudah mencontoh perilaku kita daripada kita memaksa untuk mematuhi aturan. 


Tugas 2.2 (3)

Penulis akan tetap hadir tepat waktu untuk mengajar murid-murid, walaupun tidak ada aturan yang dibuat atau tidak ada teguran maupun penghargaan. Penulis  memiliki tanggungjawab terhadap tugas pokok sebagai guru dan melayani murid dengan sepenuh hati. Hadir tepat waktu sudah menjadi habit bagi penulis, tidak hanya saat akan hadir di kelas untuk mengajar murid-murid, tetapi juga datang lebih awal saat mengikuti kegiatan apa saja.


Tugas 2.2 (4)

Dari ketiga motivasi yang disampaikan oleh Diane Gossen, motivasi yang paling banyak mendasari perilaku murid-murid di sekolah penulis saat ini adalah kombinasi atara satu dan dua, yaitu untuk mengindari ketidaknyamanan dan mendapat penghargaan. Mereka menghindari hukuman karena tidak mau berurusan dengan hukuman. Mengerjakan tugas tepat waktu karena ingin mendapatkan penghargaan dari guru, yaitu nilai yang baik.


Tugas 2.2 (5)

Strategi yang penulis lakukan untuk menanamkan disiplin positif pada murid adalah pertama, penulis berusaha untuk menjadi contoh teladan bagi murid. Kedua, mengajak murid berdoa sebelum dan sesudah aktivitas serta bersyukur jika mendapat pemahaman baru. Ketiga, saat mempresensi murid sekaligus meminta murid untuk membuat kalimat motivasi atau sebab akibat dan memberi penguatan kepada murid. Keempat, mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Kelima, mengingatkan tentang keyakinan kelas setiap pertemuan pembelajaran.


Tugas 2.2 (6)

Nilai-nilai kebajikan yang penulis usahakan untuk selalu ditanamkan dalam diri murid diantaranya adalah pertama, beriman dan bertaqwa, yaitu berdoa sebelum dan sesudah aktivitas, bersyukur jika mendapat pemahaman baru, mengingatkan untuk mengikuti shalat dzuhur berjamaah. Kedua nilai kemandirian, dimana penulis menggunakan metode pembelajaran campuran (blended learning) dengan tujuan agar murid dapat belajar mandiri di rumah, kemudian mengingatkan murid untuk selalu mengerjakan penugasan dengan tepat waktu dan tidak menunda-nundanya. Ketiga nilai kebhinekaan global, seperti menghargai teman yang berbeda agama, ras, suku, dan budaya. Keempat, nilai Gotong Royong, seperti adanya jadwal bakti sosial setiap jumat pagi, dan jadwal piket gotong royong setiap hari sebelum pulang sekolah. Kelima, Kreatif dan Bernalar kritis, penulis berusaha menghadirkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas murid dan bernalar kritis.


Pertanyaan Reflektif






Penulis tidak setuju dengan tindakan Pak Seno. Tindakan Pak Seno bagian dari sebuah hukuman. Sehingga Iva akan merasa tersakiti perasaannya dan malu. Sehingga Iva akan tambah membenci pelajaran matematika.


Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi














Di Topik ini, penulis belajar bahwa hukuman adalah identitas gagal, hanyalah akan menyakiti murid. Murid tidak dapat belajar dari pengalamannya karena rasa bersalah dan tersakiti. Sedangkan konsekuensi biasanya sudah disepakati bersama dengan murid, walaupun begitu motivasi yang hadir adalah ketidaknyamanan atau menghindari konsekuensi yang akan terjadi. Walaupun ketidaknyamanan tersebut dalam jangka pendek.


Pertanyaan Reflektif







Berdasarkan teori motivasi, murid-murid kelas 2 termotivasi karena ingin mendapatkan penghargaan. Saat tidak ada penghargaan, murid kelas 2 tidak lagi mengikuti aturan yang ditetapkan. Ada cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa penghargaan, yaitu bersama-sama dengan murid membuat kesepakatan bersama tentang keyakinan kelas. Keyakinan yang dibuat bersama murid akan menumbuhkan motivasi murid dari dalam diri. Murid akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya daripada hanya sekedar menaati aturan.


Dihukum oleh Penghargaan






Penghargaan ataupun hukuman merupakan cara mengontrol individu yang dapat menghancurkan potensi belajar. Idelanya tindakan belajar itu sendiri merupakan sebuah penghargaan.

1. Pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Penghargaan efektif untuk jangka pendek. Tetapi jika terus menerus melakukannya, maka individu tersebut hanya akan bergantung pada penghargaan, sehingga dia akan kehilangan motivasi.

2. Penghargaan tidak efektif. Seseorang melakukan sesuatu karena hanya ingin mendapatkan penghargaan. Ketika penghargaan itu berhenti, dia akan berhenti melakukannya.

3. Penghargaan merusak hubungan. Jika seseorang mendapat penghargaan di depan banyak orang, maka yang lain akan merasa iri dan mungkin ada yang tidak menyukainya.

4. Penghargaan mengurangi ketepatan

5. Penghargaan menurunkan kualitas.

6. Penghargaan mematikan kreativitas

7. Penghargaan menghukum

8. Motivasi dari Dalam Diri (intrinsik)


Tugas 2.2 (7)

Ada 2 penelitian menarik, yaitu pertama, penghargaan menghukum dan kedua, motivasi dari dalam diri (intrinsik). Pertama, penghargaan menghukum mereka yang tidak mendapatkan penghargaan. Selama ini penulis menganggap bahwa sistem 'ranking' itu akan menjadi motivasi tanpa memikirkan efek sampingnya. Ternyata penghargaan dan hukuman adalah sama. Selama ini memang yang terjadi adalah guru mencoba mengendalikan, walaupun memahami bahwa individu merdeka itu tidak suka dikendalikan. Kedua, motivasi dari dalam diri (intrinsik), ini adalah hal yang menurut penulis sulit untuk dilakukan, sehingga kebanyakan mengambil jalan memberikan penghargaan yang dianggap efektif selama ini. Menunjukkan kegembiraan saat anak berhasil dalam proses pembelajarannya ini ternyata hal sederhana yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri murid. Hal ini sungguh menantang bagi penulis, karena mengubah mindset murid yang tadinya terbiasa dengan reward