Belakangan ini kian sering kita mendengar peristiwa yang menunjukkan hilangnya rasa belas kasih di hati.
Padahal ajaran luhur manapun mengatakan, "Jangan perlakukan orang lain dengan cara yang tidak ingin Anda lakukan pada diri Anda sendiri".
Belas kasih adalah menanggungkan (sesuatu) bersama orang lain. Menempatkan diri kita pada posisi orang lain untuk merasakan penderitaannya seolah-olah itu penderitaan kita sendiri.
Belas kasih adalah kesadaran untuk bermurah hati masuk ke dalam sudut pandang orang lain, melihat ke dalam hati, menemukan apa yang membuat kita tersakiti, lalu menolak menimbulkan sakit itu pada orang lain.
Sayang sekali, rasa belas kasih makin asing pada kehidupan modern sekarang ini.
Era ini adalah era kompetitif individualistik yang mendorong kita menempatkan diri sendiri terlebih dahulu, diatas orang lain.
Banyak orang hari ini, tampaknya, lebih ingin menjadi benar, daripada penuh kasih (Karen Amstrong).
Padahal kita manusia, dibandingkan dengan spesies-spesies lainnya, bergantung secara radikal pada cinta.
Otak kita, manusia, berevolusi untuk peduli dan membutuhkan kepedulian. Hingga menjadi lemah jika kepedulian ini tiada.
Lupakah kita bahwa cintalah yang menggerakkan alam raya ini? Berbelas kasihlah.
sumber inspirasi @PenerbitMizan
Padahal ajaran luhur manapun mengatakan, "Jangan perlakukan orang lain dengan cara yang tidak ingin Anda lakukan pada diri Anda sendiri".
Belas kasih adalah menanggungkan (sesuatu) bersama orang lain. Menempatkan diri kita pada posisi orang lain untuk merasakan penderitaannya seolah-olah itu penderitaan kita sendiri.
Belas kasih adalah kesadaran untuk bermurah hati masuk ke dalam sudut pandang orang lain, melihat ke dalam hati, menemukan apa yang membuat kita tersakiti, lalu menolak menimbulkan sakit itu pada orang lain.
Sayang sekali, rasa belas kasih makin asing pada kehidupan modern sekarang ini.
Era ini adalah era kompetitif individualistik yang mendorong kita menempatkan diri sendiri terlebih dahulu, diatas orang lain.
Banyak orang hari ini, tampaknya, lebih ingin menjadi benar, daripada penuh kasih (Karen Amstrong).
Padahal kita manusia, dibandingkan dengan spesies-spesies lainnya, bergantung secara radikal pada cinta.
Otak kita, manusia, berevolusi untuk peduli dan membutuhkan kepedulian. Hingga menjadi lemah jika kepedulian ini tiada.
Lupakah kita bahwa cintalah yang menggerakkan alam raya ini? Berbelas kasihlah.
sumber inspirasi @PenerbitMizan
0 comments:
Posting Komentar
Komentar Please...