Kamis, 01 Juni 2023

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA SUARA DEMOKRASI

 


Projek penguatan profil pelajar pancasila tema suara demokrasi dapat dilaksanakan pada jenjang SMP dan SMA/SMK. Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Demos = rakyat, Kratos = kekuasaan. Dirangkum dari berbagai sumber, demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan bernegara yang warga negaranya turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih dimana di dalamnya terdapat pemerintahan yang mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat,dan berserikat.

Sebagai pelajar Pancasila, sesuai dengan perkembangan usianya, dimana murid SMP dan SMA/SMK sudah bisa menganalisis masalah yang lebih kompleks, berargumen lebih aktif dengan data, dan mulai mengenal organisasi, maka tema suara Demokrasi akan membantu murid untuk lebih mengenal, dan terhubung dengan sistem demokrasi dan pemerintahan Indonesia. 

Melalui pembelajaran projek, murid dapat mengalami langsung sistem demokrasi dalam lingkungan terdekatnya, yaitu suatu negara kecil yang disbeut sekolah. Dalam pembelajaran projek pula, murid dapat belajar bukan hanya terbatas pada bagaimana cara berpendapat, tetapi juga akan belajar dan mungkin juga terlibat dalam sistem pemerintahan sekolah, seperti OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, atau kegiatan lainnya. Dalam pengembangan projek tema suara demokrasi, murid akan belajar untuk berpikir kritis, untuk mempunyai pikiran terbuka akan keragaman. Sehingga, ia dapat berlatih untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, mempunyai pikiran terbuka, dapat berargumen secara objektif, terarah, dan sistematis, terutama saat mereka berpendapat. Nilai-nilai inilah yang sejalan dengan dimensi dalam profil pelajar pancasila.

Projek dengan tema suara demokrasi menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan murid untuk dapat berpartisipasi secara sehat dan cerdas dalam proses demokrasi. Pentingnya tema suara demokrasi dalam kegiatan projek dapat merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi satuan pendidikan dan dalam dunia kerja. Selain itu kegiatan ini juga penting untuk menggunakan kemampuan berpikir sistem peserta didik menelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.

Banyak isu beragam yang dapat kita angkat, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sumber daya dan lingkungan murid kita. Contohnya adalah pada Fase D (SMP), Ibu Bapak guru dapat mengajak murid melakukan refleksi tentang makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi. Maka, dalam konteks kelas, Ibu dan Bapak dapat memilih isu tentang pemilihan pemimpin di kelas untuk merangsang murid dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai sumber, tentang persamaan dan perbedaan antara musyawarah mufakat dengan pemungutan suara dalam kerangka demokrasi. Di dalamnya murid juga akan belajar bagaimana menjadi kanndidat yang sportif dan belajar menjadi pemilih yang cerdas.

Produk pembelajaran dapat berupa infografis tentang tata cara pemilihan ketua kelas, wakil, bendahara, dan pengurus kelas lainnya. Atau murid dapat melakukan aktivitas bermain peran dalam menentukan kesepakatan kelas. Pada aktivitas ini akan ada murid yang berperan sebagai pemimpin rapat atau musyawarh, dan ada pula yang berperan sebagai peserta. Seluruhnya didorong agar mampu menyampaikan ide atau gagasan secara santun, kritis, mandiri, dan bertanggung jawab, sekaligus juga sportif dalam menerima hasil kesepakatan kelas. 

Pada jenjang SMA dalam fase E, dengan isu dan topik yang sama, maka ruang lingkupnya diperluas dengan konteks pemilihan ketua kelas atau ketua OSIS. Dimana desain pembelajarannya bisa berupa debat terbuka antar kandidat, atau bermain peran sebagai masing-masing tim sukses dari masing-masing calon ketua kelas atau ketua OSIS dengan tetap mengusung prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila.

Perhatikan bahwa pembelajaran projek ini mendorong murid untuk secara aktif dan bertanggung jawab mengeluarkan gagasannya yang beragam, sehingga timbul budaya berpikir kritis dan saling menghargai keberagaman yang ada.

Tema-tema projek akan selalu dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan kondisi murid. Pengetahuan tersbeut didapat dari hasil analisis dari asesmen diagnostik yang dilakukan sebelum projek dimulai. Isu tentang penentuan konsep acara perayaan hari kemerdekaan RI atau hari-hari besar lainnya, penyelesaian konflik antar siswa atau isu-isu kontekstual di sekitar sekolah dan kelas lainnya, patut untuk diangkat dan dikenalkan sehingga murid terbiasa berpikir kritis, menghargai keberagaman, dan terlibat dalam demokrasi yang membangun Indonesia.

Demikianlah informasi tentang Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Suara Demokrasi. Semoga Ibu dan bapak Guru dapat melaksanakan Tema ini di satuan pendidikannya masing-masing dengan bahagia.

Salam ^-^


0 comments:

Posting Komentar

Komentar Please...