Sabtu, 02 September 2023

MENGIDENTIFIKASI NILAI DIRI DAN PERAN DIRI SEBAGAI GURU DI SEKOLAH

 




Gb. Diagram Trapesium Usia

Selisih usia peristiwa positif = 20 tahun
Selisih usia peristia negati = 9 tahun

Peristiwa Positif
Saat usia 17 tahun, saat itu saya sudah kelas XI jurusan IPA di salah satu SMA di Kalimantan Tengah. Sekolah mendapat Undangan dari beberapa perguruan tinggi agar mendaftarkan siswa-siswi berprestasi yang dapat mengikuti PMDK. Salah satu jalur masuk perguruan tinggi melalui seleksi nilai raport. Saat itu saya mendapat kesempatan dari sekolah untuk mengikuti seleksi tersebut. Saya pun mempersiapkan berbagai persyaratan yang diperlukan dan memilih IPB. Ada 2 pilihan jurusan yang saya tuliskan pada formulir. Pilihan pertama yaitu Kimia, karena di kelas XI saya mulai menyukai pelajaran ini dan saya penasaran akan ilmu di dalamnya. Pilihan kedua adalah Matematika, ini adalah pelajaran favorit saya sejak SMP, jadi jika dilihat dari nilai raport, maka nilai matematika lebih tinggi dari mapel Kimia. Dan hasil PMDK pun ternyata saya diterima di IPB jurusan Matematika. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan begitupun dengan orang tua saat itu merasa bahagia karena saya telah diterima di perguruan tinggi pilihan saya. Tinggal menunggu lulus dari SMA saja, dan tentunya tetap harus mempertahankan atau meningkatkan nilai-nilai raport tersebut.

Peristiwa Negatif
Saat itu saya berada di kelas 3 SD, guru di kelas akan melaksanakan Ulangan Harian. Saya tidak tahu bahwa akan ada ulangan dan saya tidak belajar di rumah karena asyik bermain dengan adik. Saya pun gelisah, begitu juga dengan teman sebangku saya saat itu. Ternyata dia juga tidak belajar di rumah dan tidak tahu akan ada ulangan. Teman saya pun mengusulkan untuk mencontek. Awalnya saya menolak karena tidak berani, saat itu guru kelas kami orangnya terkenal galak. Teman saya memaksa dan memberikan catatannya kepada saya, karena posisi duduk saya di dekat dinding, jadi dipikir lebih aman jika yang membuka catatan adalah saya. Akhirnya dengan ragu, saya pun mencoba sekali itu untuk mencontek, mencari jawaban di buku catatan. Dan saya pun ketahuan oleh guru kelas. Saya pun menutup kembali catatan saya, waktu itu guru tidak langsung menghukum saya. Tetapi memberikan saya waktu menyelesaikan ulangan terlebih dahulu barulah saya di ajak ke kantor oleh Beliau.

Siapa saja yang terlibat pada peristiwa tersebut
Orang - orang yang terlibat pada peristiwa positif yang saya alami adalah Wali Kelas, Kepala Sekolah, Pembina Asrama, dan Orang Tua. Sedangkan pada peristiwa negatif, orang yang terlibat adalah teman sebangku dan guru kelas.

Dampak emosi yang dirasakan hingga kini
Pada peristiwa positif, saya merasakan kebahagian dan sangat bersyukur dengan kemudahan yang Allah SWT berikan ke dalam hidup saya.
Pada peristiwa negatif, saat itu saya kaget, malu, dan takut. Hingga saat ini, saya berusaha untuk selalu jujur dalam hal apapun dan berhati-hati dalam bertindak serta mengambil keputusan. 

Momen di sekolah masih dapat saya rasakan dan mempengaruhi saya saat ini
Peristiwa negatif yang saya alami selalu teringat ketika saya hendak melakukan sesuatu. Saya tidak ingin kembali malu dan dipermalukan dengan hal yang buruk. Hal ini menjadi motivasi bagi saya untuk selalu berhati-hati dalam bertindak, berpikir lebih mendalam sebelum mengambil sebuah keputusan yang bijaksana. Selain itu saya juga menjadi pemelajar yang giat, agar mampu berhadapan dengan tantangan yang akan saya temui. Sehingga terjadilah peristiwa positif dalam hidup saya. Saya diberi Tuhan kemudahan dalam memilih perguruan tinggi yang saya inginkan tanpa melalui tes yang panjang.

Pelajaran yang diperoleh dari kegiatan trapesium roda usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik
Selama menjadi seorang pendidik yang bertugas menuntun murid sesuai dengan kodrat keadaanya untuk menuju kebahagiaan dan keselamatan, maka dari itu saya harus menjadi seorang teladan yang baik bagi murid, pendidik yang dicintai dan dinantikan kehadirannya. Saya akan berusaha memberikan pengalaman terbaik bagi murid yang akan menjadi ingatannya seumur hidupnya nanti.

Kalimat yang saya yakini sebagai seorang guru
"Peran seorang Guru adalah memberikan pembelajaran bermakna (Meaningfull Learning) bagi Murid"

Nilai-nilai yang ada dalam diri saya
Saya selalu berusaha menjadi teladan, memberikan ide, dan memberikan motivasi bagi murid dan rekan guru untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri. Berbagi pengalaman dan sharing serta kolaborasi terkait ilmu baru yang saya dapatkan kepada rekan guru dan komunitas sekolah.

Tindakan saya dalam menggerakkan murid, guru, dan komunitas sekolah
Sebagai guru saya berusaha memahami karakter setiap murid, walaupun masih belum keseluruhan murid yang dapat saya jangkau. Menuntun murid untuk mengenali minat dan bakatnya. Memberikan motivasi untuk semangat belajar di setiap pertemuan tatap muka.
Sebagai rekan guru dan anggota komunitas sekolah, saya mengajak rekan guru untuk dapat belajar mandiri di aplikasi PMM sampai pada aksi nyata dan aktif pada kegiatan MGMP.

Demikian kegiatan Mulai Dari Diri Modul 1.2 yang dapat saya tuliskan. Semoga bermanfaat.
Salam Bahagia

Siti Fadiyatun Nikmah, S.Si.Gr.
CGP Angkatan 9 Kabupaten Kotwaringin Timur

0 comments:

Posting Komentar

Komentar Please...